Senin, 25 November 2013

PENGERTIAN DRAMA DAN TEATER

  1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
  2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak
  3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.

Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.

ARTI TEATER

  1. Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
  2. Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
  3. Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

AKTING YANG BAIK

Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang :
  1. terdengar (volume baik)
  2. jelas (artikulasi baik)
  3. dimengerti (lafal benar)
  4. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Gerak yang balk ialah gerak yang :
  1. terlihat (blocking baik)
  2. jelas (tidak ragu‑ragu, meyakinkan)
  3. dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
  4. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Penjelasan :
·         Volume suara yang baik ialah suara yang dapat terdengar sampai jauh
·         Artikulasi yang baik ialah pengucapan yang jelas. Setiap suku kata terucap dengan jelas dan terang meskipun diucapkan dengan cepat sekali. Jangan terjadi kata‑kata yang diucapkan menjadi tumpang tindih.
·         Lafal yang benar pengucapan kata yang sesuai dengan hukum pengucapan bahasa yang dipakai . Misalnya berani yang berarti "tidak takut" harus diucapkan beranibukan ber‑ani.
·         Menghayati atau menjiwai berarti tekanan atau lagu ucapan harus dapat menimbulkan kesan yang sesuai dengan tuntutan peran dalam naskah
·         Blocking ialah penempatan pemain di panggung, diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak saling menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi.
Pemain lebih baik terlihat sebagian besar bagian depan tubuh daripada terlihat sebagian besar belakang tubuh. Hal ini dapat diatur dengan patokan sebagai berikut :
·         Kalau berdiri menghadap ke kanan, maka kaki kanan sebaiknya berada didepan.
·         Kalau berdiri menghadap ke kiri, maka kaki kiri sebaiknya berada didepan.
Harus diatur pula balance para pemain di panggung. Jangan sampai seluruh pemain mengelompok di satu tempat. Dalam hal mengatur balance, komposisinya:
·         Bagian kanan lebih berat daripada kiri
·         Bagian depan lebih berat daripada belakang
·         Yang tinggi lebih berat daripada yang rendah
·         Yang lebar lebih berat daripada yang sempit
·         Yang terang lebih berat daripada yang gelap
·         Menghadap lebih berat daripada yang membelakangi
Komposisi diatur tidak hanya bertujuan untuk enak dilihat tetapi juga untuk mewarnai sesuai adegan yang berlangsung
1.      Jelas, tidak ragu‑ragu, meyakinkan, mempunyai pengertian bahwa gerak yang dilakukan jangan setengah‑setengah bahkan jangan sampai berlebihan. Kalau ragu‑ragu terkesan kaku sedangkan kalau berlebihan terkesan over acting
2.      Dimengerti, berarti apa yang kita wujudkan dalam bentuk gerak tidak menyimpang dari hukum gerak dalam kehidupan. Misalnya bila mengangkat barang yang berat dengan tangan kanan, maka tubuh kita akan miring ke kiri, dsb.
3.      Menghayati berarti gerak‑gerak anggota tubuh maupun gerak wajah harus sesuai tuntutan peran dalam naskah, termasuk pula bentuk dan usia.


MEDITASI dan KONSENTRASI

MEDITASI

Secara umum meditasi artinya adalah menenangkan pikiran. Dalam teater dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menenangkan dan mengosongkan pikiran dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.
Tujuan Meditasi :
1.      Mengosongkan pikiran.
Kita mencoba mengosongkan pikiran kita, dengan jalan membuang segala sesuatu yang ada dalam pikiran kita, tentang berbagai masalah baik itu masalah keluarga, sekolah, pribadi dan sebagainya. Kita singkirkan semua itu dari otak kita agar pikiran kita bebas dari segala beban dan ikatan.
2.      Meditasi sebagai jembatan.
Disini alam latihan kita sebut sebagai alam "semu", karena segala sesuatu yang kita kerjakan dalam latihan adalah semu, tidak pernah kita kerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi setiap gerak kita akan berbeda dengan kelakuan kita sehari-hari. Untuk itulah kita memerlukan suatu jembatan yang akan membawa kita dari alam kehidupan kita sehari-hari ke alam latihan.
Cara meditasi :
  1. Posisi tubuh tidak terikat, dalam arti tidak dipaksakan. Tetapi yang biasa dilakukan adalah dengan duduk bersila, badan usahakan tegak. Cara ini dimaksudkan untuk memberi bidang/ruangan pada rongga tubuh sebelah dalam.
  2. Atur pernafasan dengan baik, hirup udara pelan-pelan dan keluarkan juga dengan perlahan. Rasakan seluruh gerak peredaran udara yang masuk dan keluar dalam tubuh kita.
  3. Kosongkan pikiran kita, kemudian rasakan suasana yang ada disekeliling kita dengan segala perasaan. Kita akan merasakan suasana yang hening, tenang, bisu, diam tak bergerak. Kita menyuruh syaraf kita untuk lelap, kemudian kita siap untuk berkonsentrasi.
Catatan :
Pada suatu saat mungkin kita kehilangan rangsangan untuk berlatih, seolah-olah timbul kelesuan dalam setiap gerak dan ucapan. Hal ini sering terjadi akibat diri terlalu lelah atau terlalu banyak pikiran. Jika hal ini tidak diatasi dan kita paksakan untuk berlatih, maka akan sia-sia belaka. Cara untuk mengatasi adalah dengan MEDITASI. Meditasi juga perlu dilakukan bila kita akan bermain di panggung, agar kita dapat mengkonsentrasikan diri kita dengan peran yang hendak kita bawakan.

KONSENTRASI

Konsentrasi secara umum berarti "pemusatan". Dalam teater kita mengartikannya dengan pemusatan pikiran terhadap alam latihan atau peran-peran yang akan kita bawakan agar kita tidak terganggu dengan pikiran-pikiran lain, sehingga kita dapat menjiwai segala sesuatu yang kita kerjakan.
Cara konsentrasi :
  1. Kita harus melakukan dahulu meditasi. Kita kosongkan dulu pikiran kita, dengan cara-cara yang sudah ditentukan. Kita kerjakan sesempurna mungkin agar pikiran kita benar-benar kosong dan siap berkonsentrasi.
  2. Setelah pikiran kita kosong, mulailah memasuki otak kita dengan satu unsur pikiran. Rasakan bahwa saat ini sedang latihan, kita memasuki alam semu yang tidak kita dapati dalam kehidupan sehari-hari. Jangan memikirkan yang lain, selain bahwa kita saat ini sedang latihan teater.

Catatan :
Pada saat kita akan membawakan suatu peran, misalnya sebagai ayah, nenek, gadis pemalu dan sebagainya, baik itu dalam latihan atau pementasan, konsentrasikan pikiran kita pada hal tersebut. Jangan sekali-kali memikirkan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar